Pages

Jan 19, 2016

List Movie 2016

List ini terinspirasi dari sebuah thread di salah satu forum paling populer di Indonesia. Jadi ini dari list ini adalah film apa saja yang pernah di tonton selama tahun 2016 meskipun bukan produksi 2016. Tujuannya simple sih biar tau seberapa banyak dan film apa saja yang kita tonton.

Tapi film yang akan ditulis di sini adalah film yang berdurasi lebih dari 75 menit. Dan juga serial TV termasuk. Bahkan film porno pun boleh dimasukan karena ini list bebas. Dan juga pribadi. List ini akan di update sesuai film yang sudah ditonton.

Yang diberi tanda "*" adalah film yang sangat direkomendasikan untuk ditonton.

JANUARY
Sherlock: Abominable Bride (2016)
Batman Begins (2005)*
Interstellar (2014)
Ngenest (2015)
Fight Club (1999)
12 Angry Man (1958)*
The Big Short (2015)
The Martian (2015)
Shutter Island (2010)
Foxcatcher (2014)
Sicario (2015)*
Batman Vs. Robin (Animated)(2015)
Batman Bad Blood (Animated)(2016)
Justice League Throne of Atlantis (Animated)(2015)
The Machinist (2004)
The 5th Wave (2016)
One Punch Man (Anime Manga Series)(2015)

FEBRUARY
The Island (2005)
The Revenant (2015)*
Batman: Under the Red Hood (Animated)(2010)
Deadpool (2016)
Watchmen (2009)
Legend (2015)
Spotlight (2015)*

MARCH
Me and Earl and The Dying Girl (2015)
Ip Man 3 (2015)
The Theory of Everything (2014)*
The Dark Knight (2008)*
Kung Fu Panda 3 (2016)
Batman v Superman : Dawn of Justice (2016)*

APRIL

MAY

JUNE

JULY

AUGUST

SEPTEMBER

OCTOBER

NOVEMBER

DECEMBER

Jan 5, 2016

Disc Tarra

Kebiasan tidur larut malam sepertinya menjadi penyakit liburan kali ini. Aku tidak bisa tidur hari ini. Meskipun dengan kemenangan besar dan permainan indah dari Chelsea yang telah kunantikan lama sekali, aku masih tidak bisa tidur. Atau mungkin ini efek kafein yang kuminum tadi sore? Entahlah kopinya memang terasa sangat kuat.

Tetapi biasanya tengah malam begini ditambah tidak adanya rasa kantuk sangat mudah mencari sebuah pemikiran. Terlebih oleh musik yang ada di perpustakaan iTunes di laptopku. Terdengar aneh memang, tetapi itulah Bahasa Indonesia.

Ah iya ada sebuah kejadian yang cukup memilukan pada tanggal 1 Januari 2016 ini. Tepat tahun baru ini sebuah toko, surga kecil bagi para penikmat musik dan film. Sekaligus bagi mereka yang sangat menghargai perjuangan dari penyanyi dan pemain film sekaligus orang-orang yang berkontribusi di dalam industri entertainment tutup. Disc Tarra. Tentu sangat tidak asing bukan? Sebuah toko yang menjual musik dan film dalam bentuk disc.

Tentu bagi sebagian besar orang dengan tutupnya Disc Tarra tidak akan berpengaruh, apalagi bagi mereka yang mengunduh musik secara gratis. Tetapi bagiku dan sebagian kecil orang DIsc Tarra adalah salah satu tempat di mana kami dapat mengapresiasi jerih payah para seniman. Terutama, bagi sebagian kecil bahkan sangat kecil masyrakat membeli disc dalam bentuk fisik sangatlah indah. Di mana kita dapat tempat disc, mendapatkan lirik-lirik dalam bentuk print out. Harganya sangatlah tak ternilai. Kepuasan.

Cover yang berbeda-beda, ada yang diproduksi secara masal, secara terbatas bahkan ada yang diproduksi untuk kolektor. Bagi seorang penggemar berat, mereka akan rela membeli semuanya. Meskipun konten yang ditawarkan sama, tetapi dengan cover yang berbeda-beda akan memberikan kepuasan tersendiri.

Jujur saja Disc Tarra sangatlah jauh tertinggal dibandingkan dengan toko musik di luar negeri. Aku pernah mampir dan melihat-lihat koleksi mereka. Sangat lengkap! Mulai dari lagu-lagu tahun 30an, jazz tahun 40an yang terkenal sangat cocok dimainkan di dalam film detective hingga lagu terbaru. Bahkan yang sangat menarik perhatianku adalah adanya piringan hitam yang sangat sulit ditemukan di Indonesia. Aku sangat senang melihat piringan hitam tersebut. Entah tetapi seperti ada nilai jual tersendiri.

Tetapi meskipun begitu Disc Tarra dapat memuaskan dahaga konsumen yang ingin memiliki disc dari penyanyi-penyanyi yang sedang trend. Meskipun seleraku bukanlah lagu populer yang sedang in dan aku tidak pernah melihat band kesukaanku dijual albumnya di Disc Tarra. Aku tetap menyukai masuk sekedar melihat-lihat koleksi mereka. Aku juga senang melihat DVD yang dijual.

Dengan tutupnya Disc Tarra sebagai salah satu retailer musik dan film dalam bentuk fisik akan sangat berdampak kepada pekarya yang ada di Indonesia. Secara langsung maupun tidak langsung. Meskipun banyak musisi Indonesia yang sudah memasukan lagunya ke dalam iTunes. Namun bentuk fisik akan selalu memberikan nilai lebih ketimbang bentuk digital.

Kevzg19 | Ditulis tanggal 4 Januari 2016