Okei, seperti yang gw janjikan untuk membahas postingan yang kemarin tentang cara berpikir zoom in dan zoom out.
Bagi
Anda yang sudah terbiasa menggunakan software grafis seperti Corel Draw
atau Photoshop, Anda akan mengenal apa yang dimaksud dengan zoom in
atau zoom out. Jika Anda belum terbiasa dengan software grafis, coba
perhatikan orang yang sedang membuat desain, kadang melakukan zoom in
kadang melakukan zoom out dan dilakukan secara bergantian.
Mengapa
para designer melakukan hal ini? Tentu saja agar mereka mendapatkan
hasil yang optimal. Jika dia melakukan zoom in terus, dia tidak akan
pernah bisa melihat hasil akhir. Dia hanya fokus pada detil sementara
hasil akhirnya tidak tahu. Sebaliknya, jika Anda hanya menggunakan zoom
out, Anda hanya melihat gambaran besarnya, Anda tidak tahu bagaimana
detilnya dan bagaimana gambaran tersebut disusun. Oleh karena itu, kedua
zoom harus dilakukan.
Begitu juga dalam berpikir
untuk hal lainnya. Kita perlu melihat masalah secara detil dan fokus
pada satu bagian dan juga kita perlu melihat masalah secara kesuluruhan.
Keduanya harus dilakukan secara simultan agar kita mendapatkan
informasi yang utuh. Masalahnya, kebanyakan orang hanya kuat atau
terbiasa menggunakan salah satu cara pandang saja.
Coba
perhatikan teman-teman Anda, bukankah ada yang cendrung melihat segala
sesuatu pada detilnya saja. Sementara ada juga orang yang suka melihat
masalah pada gambaran besarnya saja. Bagaimana dengan Anda, termasuk
yang manakah Anda? Saya sendiri dulu lebih sering berpikir dengan cara
melihat gambaran besarnya saja.
Berpikir
keduanya, zoom in dan zoom out adalah cara terbaik. Mulai sekarang,
saat kita melihat suatu masalah kita harus bisa melihat secara gambaran
utuh dan juga fokus pada detail tertentu. Seperti seorang designer, dia
lihat gambaran utuh (zoom out), kemudian melihat detil (zoom in) untuk
melakukan perbaikan. Setelah itu melihat zoom out lagi, kemudian zoom in
lagi dan seterusnya.
Jika
kita fokus pada detail, akan banyak hal yang luput dari pandangan kita
sebab kita tidak bisa melihat keseluruhan masalah yang kita hadapi.
Lebih bahaya lagi jika kita melihat satu bagian saja terus-menerus atau
berulang-ulang maka sadar tidak sadar kita akan menganggap bahwa bagian
itu mewakili semuanya.
Jika
kita fokus pada gambaran besar terus, kita tidak bisa melihat detilnya.
Jika kita tidak bisa melihat detil suatu masalah, kita akan luput jika
ada suatu tindakan yang diperlukan untuk masalah detail. Sering kali,
tindakan atau solusi hanya bisa dihasilkan setelah kita melihat masalah
detilnya.
Ini
adalah rahasia berpikir jenius, gunakan kedua cara berpikir ini. Anda
akan memiliki pandangan yang berbeda. Anda melihat masalah lebih utuh
dibandingkan kebanyakan orang. Anda akan lebih bijak, lebih kritis, dan
lebih cerdas dalam melihat sebuah masalah.
No comments:
Post a Comment