****
Kejadian pada hari selasa tanggal 17 Januari 2012 (hari ini) di sekolah SMP Santo Mikael, dimulai pada saat pelajaran bahasa inggris dengan guru Bapak Y**i. Saat masuk, memberi salam tidak biasanya guru bahasa inggris saya curhat, hal yang sangat aneh dilakukan, dia mengatakan tentang 9A di mata guru-guru saat rapat bahwa katanya kami ingin disamakan dengan kelas lain ya itu memang benar, tapi statement Pak Y**i yang satu ini mengubah pikiran saya
Shit! bener-bener parah kata-katanya buat gw sih, ngak tau deh kalau temen-temen yang lainnya tapi tentunya gw ngak ingin jika seperti itu."Apakah kalian mau menjadi disamakan dengan kelas lain? mengapa kami membuat kelas unggulan? supaya kalian bisa membantu nilai rata-rata teman-teman kalian juga. Namun dengan Statement kalian yang seperti itu, direncanakan kalian adalah angkatan terakhir yang menjadi kelas unggulan, apakah kalian mau seperti itu? mendapatkan image yang buruk sebagai angkatan terakhir dikelas unggulan? membuat sebuah tradisi Saint Michael dengan kelas unggulannya?"
Lalu saat pelajaran IPS, sebelum bel istirahat berbunyi, gw, Elda, Nadya, Louis sempat berbincang sedikit dengan Bu H*n*, guru IPS baru kami, dia pun berbicara hal yang sama,
"9A itu sedang banyak dibicarakan dengan guru-guru, katanya ini kalian sombong tiap ditanya gak jawab, dan ngak pernah mau nanya?" kata guru kami
"Sombong?" kata elda
"ngak ah bu." Balas Nadya
Disini gw emang speechless banget, louis pun demikian hanya mendengarkan dan ngak bisa berkata apa-apa. Okey, For Your Information guru baru ini ngak senyebelin keliatannya, dan gw menikmati guru baru ini, mungkin ini bertentangan banget dengan temen-temen gw yang kayanya sensi ngeliat guru baru ini, but in my opinion, she's nice enough and i can understand what she taught to us.
Di penghujung adalah pelajaran Fisika, diajar oleh wali kelas kami, saat pertama masuk, ada pertanyaan tentang medan magnet pada arus listrik (kalau tidak salah) tentang penyimpangan yang terjadi. Pertama nunjuk Thirza, dan ngak bisa dijawab, kemudia bertanya ke Stella, dijawab namun salah dan dia bilang,
"Kamu bisa baca buku tidak?!" dengan nada yang keras (dalem ati gw udh bilang WTH with him?)
Kemudian pindah ke Elda, dia pun tidak bisa menjawabnya lalu guru kami memukul meja dengan kencang dan mulai berbicara,
"Saya sungguh kecewa! pertanyaan mudah dan jelas-jelas ada dibuku tidak bisa dijawab. Saya berpikir kalian memang belum menyiapkan apapun untuk UN. Tadinya saya hanya ingin tahu apakah kalian menguasai teori dan membuktikannya, namun yang tadinya sudah enak-enak sekarang jadi gini saya jadi tidak bisa meneruskannya."
"Saya juga tidak habis pikir, mengapa tidak ada satupun yang berani megangkat tangan? Apakah yang menghambat kalian? saya tahu pasti ada yang bisa namun mengapa kalian terhambat untuk mengangkat tangan?Disini gw yakin rasa benci gw dan temen-temen gw ngelonjak banget ke guru fisika gw, namun sekitar 7 menit sebelum kembali ke kelas, guru kami berkata dengan suara yang lembut tidak seperti biasanya
"Saya mohon untuk sisa waktu ini tolong, jika kalian benci saya jangan bawa ke dalam pelajaran, atau jika kalian ingin membawanya janganlah juga benci pelajarannya, karena pelajaran ini akan kalian bawa sampai kapanpun, saya tidak perduli jika memasang wajah saya di samsak dan memukulinya, namun tolong, jangan benci pelajarannya."Bagian ini cukup mengena dan gw memikirkan sejenak bahwa ada benarnya tentang hal ini, gw ngak mungkin bersikap seperti bocah yang hanya mementingkan ego nya dan tidak bersikap profesional seperti seorang pelajar yang siap bertempur untuk melawan dan menghabisi seluruh soal-soal yang siap untuk dijawab. Dan ada satu bagian lagi, yaitu
"Tidak ada satu pun yang bisa mengubah saya, saya adalah saya, kalian adalah kalian, ada pepatah mengatakan 'tidak ada yang bisa mengubah orang lain, yang bisa kalian ubah hanyalah sudut pandang kalian terhadap orang itu'"Tentunya dalem ati gw bilang 'dia benar, kita tentu tidak bisa mengubah cara mengajarnya, guru fisika kami adalah dia, dia memiliki karakteristik, dia keras kepala seperti gw, ngak bisa diubah di satu sudut pandang orang lain' maka gw pun sadar, orang memang tidak hanya boleh untuk melihat dari satu sudut pandang saja, kita harus melihat dari beberapa sudut pandang. Untuk 3 bulan kedepan gw bertekad untuk merubah sudut pandang gw dan juga akan berusaha lebih aktif dikelas untuk mengembalikan nama baik 9A dimata semua guru, karena kamilah yang direncanakan untuk menjadi angkatan terakhir yang ada kelas unggulan, kita memang dipaksa untuk pelajaran yang lebih berat, namun untuk siapa pelajaran itu?
Gw pernah baca salah satu thread di kaskus berjudul "Berpikir Zoom in Zoom Out"Berpikir Zoom in Zoom Out" (Tidak akan banyak dibahas sekarang, mungkin besok akan gw bahas juga menurut bersi gw) dan memang benar sekali thread tersebut mengatakan demikian.
*************
"How Will We Know if We Just don't Try? We Don't Ever Know."
This Post is Originally from Kevzg97
No comments:
Post a Comment